Kamis, 11 Januari 2018

tugas 4 - komunikasi bisnis

REZA ABDIANSYAH (19214149)
4EA11

1. Komunikasi Lisan dan Negosiasi
A. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Di dalam suatu pertemuan dan dalam suatu rapat setiap anggota atau peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
– Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
– Mampu menjadi komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
– Mampu berkomunikasi secara terbuka, jujur dan bertanggung jawab.
– Mampu menjadi komunikan yang sangat responsive namun tidak emosional.
– Mampu mengontrol diri, dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.
B. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Misalkan dalam suatu wawancara, kita melakukan komunikasi dengan seorang yang diwawancara. Dalam wawancara tersebut, ada pihak yang lebih mencondong memberikan pertanyaan. Wawancara biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data yang ingin kita dapat. Ada juga etika dalam berwawancara, diantaranya adalah memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian kita sampaikan maksud dari wawancara yang kita lakukan. Kita juga harus respect kepada orang yang kita tanya sehingga ia merasa nyaman. Berikut ini ialah hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan wawancara:
  1. Gunakan volume suara yang baik dan terdengar (berbicara tidak terlalu keras).
  2. Hindari bahasa menggurui responden.
  3. Hindari sikap rakus.
  4. Fokus pada lawan bicara.
  5. Fokus pada pembicaraan.
  6. Tidak boleh memotong pembicaraan.
  7. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
  8. Hindari kata-kata kasar (kotor).
  9. Bersikap ramah.
  10. Jangan menyakiti hati responden.
  11. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
  12. Ucapkan terima kasih.
C. Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Sebagaimana kita cukup sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1. Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan pendapatnya.

Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang di satu sisi dengan mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.

2. Komunikasi dalam tulisan

·                Penulisan kabar atau berita

          Apa sebenarnya fungsi penulisan berita ? Menulis sebuah berita ialah suatu bentuk upaya  untuk menyampaikan kabar atau informasi mengenai sesuatu kejadian dalam bentuk tulis/tertulis. Dalam berita sangat lah penting sebagai penulis untuk menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, agar pembaca dapat mudah memahami apa yg disampaikan dalam berita tersebut.

         Sebagai Penulis berita yg baik adakalanya penulis harus memperhatikan unsur2 kelengkapan dalam sebuah berita yaitu : (5W+1H) what, who, when where, why dan how.


     

·                Penulisan pesan pesan persuasive

         Persuasif adalah suatu usaha dalam bentuk ajakan untuk mengubah kepercayaan, tindakan ataupun sikap. Sederhananya penulisan persuasive ini fungsinya untuk menyampaikan suatu pesan dengan suatu cara yang dapat membuat para pembaca ataupun pendengar merasa mempunyai suatu pilihan dan dapat membuat mereka setuju.

         Di dalam suatu organisasi pesan2 persuasif mempunyai maksud untuk menjual gagasan atau ide mereka kepada orang lain, mengajak atau mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan meminta bantuan penggalangan dana untuk membiayai suatu proyek.


         

 

     1. Analisis Audien

 

Penyampaian pesan2 persuasif yg paling baik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan keinginan atau minat dari para pembaca atau pendengar itu sendiri. Untuk mengakomodasikan perbedaan masing2 individual, analisis terlebih dahulu pembaca atau pendengar anda lalu susun lah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.

 

   2. Pertimbangan Perbedaan Budaya

 

Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang sudah ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan para pembaca atau pendengar, tetapi juga akan membantu anda agar mereka bisa respect terhadap anda.

 

  3. Memilih Pendekatan Organisasional

 

Dalam hal sperti ini, kita dapat menggunakan pendekatan organisasional secara tidak langsung dalam menyampaikan pesan2 persuasif. Tetapi apabila kita mengetahui bahwa para pembaca dan pendengar suka dengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka kita bisa menggunakan pendekatan operasional secara langsung .

 

 

 

·                Korespondensi (surat menyurat)

        Korespondensi (surat menyurat) adalah suatu kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak2 yg terkait di dalamnya, baik itu mengatas namakan suatu instansi ataupun perseorangan. Jadi pada iIntinya Korespondensi itu adalah kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak lain yang berkaitan disebut dengan koresponden. Media yg digunakan dalam kegiatan korespondesi adalah surat. Surat memiliki peran penting dalam menciptakan suatu hubungan antara pihak yang terkait. Maka dari itu, dalam penulisan surat harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku baik dari segi bahasanya maupun dari segi tata letaknya.

 

       

 

Berikut Merupakan Ciri-ciri Surat : 

 

1.              Pesannya berupa tulisan

2.              Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembicaraan

3.              Penulisannya mengikuti aturan tertentu

4.              Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat

5.              Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait

 

Fungsi Surat :

 

1.              Sebagai penyampai pesan

2.              Sebagai wakil atau delegasi pengirim

3.              Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal

4.              Sebagai bukti tertulis

5.              Sebagai alat pengingat

6.              Sebagai dokumen penting

 

 

Bagian-bagian Surat :

 

Bagian surat tidaklah sama semua, karena pada setiap jenis surat pasti memiliki bagian-bagiannya sendiri. Namun ada beberapa bagian yg umumnya ada dalam sebuah surat. Bagian tersebut adalah:

 

1.              Informasi pengirim atau kop surat

2.              Atribut surat (tanggal, nomor, dan perihal surat)

3.              Penerima surat

4.              Alamat tujuan surat

5.              Pembuka surat

6.              Isi surat

7.              Penutup surat

8.              Identitas pengirim (tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan)

9.              Tambahan (lampiran, tembusan dan pengonsep)


3. Studi kasus tentang komunikasi lisan dan tulisan 

Komunikasi Lisan

Pengertian komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung.
Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung, selain itu komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang berupa computer yang telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh ( computer teleconference ) dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit tertutup ( closed cirkit televise / cctv ).

Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis ialah komunikasi yang dilakukan yang melalui sebuah tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui pos, telegram, telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis komunikasi tertulis ini terbilang sering dilakukan. Contoh bentuk komunikasi tertulis misalnya ketika melakukan surat-menyurat bisnis, seperti :
  • Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak pembayarannya.
  • Membuat dan mengirim surat aduan ( claim ) kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
  • Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
  • Membuat dan mengirim surat pemesanan barang ( order ) kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat kontak kerja kepada pihak lain.
  • Member informasi kepada pelanggan yang meminta informasi produk-produk baru.

Komunikasi Lisan / Tulisan Sesuai Dengan Prosedur Perusahaan

Dalam suatu hubungan dalam bisnis komunikasi ialah hal yang terbilang sangat penting. Seringkali kita akan butuh dalam mengirimkan pesan-pesan bisnis. Untuk bertukar pesan bisnis ini, banyak orang yang lebih suka untuk berbicara ( speaking ) dari pada penulis ( writing ) pesannya. Dalam komunikasi lisan ini lebih disukai karena relatif lebih mudah, praktis ( efisien ) dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Karena alasan ini para pelaku bisnis ini biasanya menyampaikan pesan bisnisnya yang melalui lisan terutama ketika membutuhkan hal-hal penting.
Untuk penyampaian pesan-pesan bisnis dengan tulisan memang relative jarang dilakukan, walaupun demikian komunikasi tertulis ini bukan berarti tidak penting dan telah ditinggalkan. Tidak semua hal atau pesan bisnis dapat disampaikan dengan komunikasi lisan. Terkadang pesan bisnis ini perlu atau harus disampaikan dalam bentuk komunikasi tertulis. Hal ini terutama pada pesan yang sifatnya sangat penting dan kompleks. Pesan yang seperti ini lebih tepatnya jika disampaikan dengan menggunakan tulisan.
Untuk bentuk-bentuk komunikasi tertulis yang sering dilakukan dunia bisnis, diantaranya ada surat-surat bisnis, memo dan laporan. Selain itu juga contoh komunikasi tertulis yang lain juga dapat dilihat dari bentuk komunikasi dari perusahaan kepada customer atau pelanggan yang berupa selebaran.

sumber :

Minggu, 19 November 2017

tugas 3 - komunikasi bisnis

TUGAS 3 KOMUNIKASI BISNIS

1.      Pengorganisasian dan revisi pesan – pesan bisnis
-          Jelaskan pengorganisasian melalui outline
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dipecahkan. Jika materinya memang lemah, tidak memiliki suatu gaya yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada. Cepat atau lambat, audiens akan menyimpulkan bahwa Anda benar-benar tidak mempunyai sesuatu yang bernilai sedikit pun. Apakah Anda menelepon, membuat 3 paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, Anda akan mulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks, maka semakin penting tahap pertarna ini.

a. Mulailah dengan Ide Pokok
Ide pokok akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal, yaitu: (1) apa yang Anda inginkan terhadap audiens untuk melakukannya atau memikirkannya; (2) alasan yang mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.

b. Nyatakan Poin-poin pendukungyang Penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, maka tahap kedua adalah menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.

c. Ilustrasi dengan Bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan illustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang Anda buat akan menjadi semakin baik.

2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah Anda mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide Anda, Anda siap untuk memutuskan bagaimana urut-urutannya. Untuk dapat menentukan urutannya, ada dua pendekatan penting, yaitu:

a. Pendekatan Langsung
Pendekatan langsung (direct approach) sering disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif (deductive approach), di mana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.

b. Pendekatan Tak Langsung
Pendekatan tak langsung (indirect approach) sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif (inductive approach), di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini, bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.

-          Pemilihan kata yang tepat
Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan kata-kata dengan baik.
1.         Pilihlah kata yang sudah familiar/dikenal
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata yang sudah dikenal, umum dan lazim sehingga mudah dipahami oleh audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat audiens bingung.
2.         Pilihlah kata-kata yang singkat
Anda perlu juga memilih kata-kata yang singkat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Kata-kata yang singkat, selain efisisen, juga mudah dipahami oleh audiens. Meskipun pemilihan kata yang disingkat diperlukan, harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3.         Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam. Akibat selanjutnya adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian pesan-pesan bisnis.

-          Membuat kalimat yang efektif
Penyusunan kata yang efektif mempermudah pembaca mengerti isi pesan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun kalimat, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan dan kelogisan.
1.         Tiga Jenis Kalimat
·       Kalimat Sederhana: Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan  predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung
·       Kalimat Majemuk: Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan  klausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
·       Kalimat Kompleks: Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagian anak kalimat.

2.      Perencanaan laporan bisnis
-          Arti dan jenis laporan bisnis
Laporan bisnis adalah dokumen-dokumen faktual yang menerangkan kegiatan suatu perusahaan dalam proyek dan tujuan yang dijalankan perusahaan tersebut. Laporan bisnis haruslah bersifat netral, tidak memihak, dan menjadi bukti nyata bagi tindakan-tindakan dari sebuah perusahaan. 

Menurut Herta A. Murphy Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Laporan bisnis juga merupakan dokumen yang sangat penting bagi perusahaan, demi menjalankan kepentingan bisnis suatu perusahaan, atau lembaga guna sebagai pembantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Penulisan laporan bisnis baiknya dilakukan secara periodik dan konsisten.

Ø  Jenis – jenis laporan bisnis
1. Laporan Individu dan laporan resmi
Laporan individu adalah laporan yang dibuat atas inisiatif seseorang sendiri, karenanya membutuhkan rincian dan bukti pendukung yang lebih banyak daripada laporan resmi. Karena laporan resmi dibuat berdasarkan permintaan pihak lain.

2. Laporan rutin dan laporan khusus
Laporan rutin diajukan berdasarkan rutinitas yang dilakukan, biasanya telah dibuat dalam bentuk yang telah tentukan sejak awal.

3. Laporan internal dan laporan eksternal
Laporan internal pada umumnya adalah laporan yang dasarnya hanya ditujukan untuk lingkungan dalam perusahaan saja, sedangkan eksternal adalah laporan yang ditujukan untuk disebarkan ke pihak luar perusahaan.

-          Bagian – bagian pokok dalam laporan bisnis
1.      Pendahuluan
Beberapa hal yang dipertimbangkan untuk dikemukakan pada bagian ini adalah latar belakang masalah, menetapkan masalah dan lingkup kajian, menyusun pernyataan tujuan, metode pengambilan dan analisis data, sumber informasi atau data, definisi istilah dan keterbatasan kajian.
2.      Isi atau Teks Laporan
Dalam bagian ini merupakan bagian terpanjang dari suatu laporan, karena dibahas hal-hal penting secara rinci. Tujuan penulisan laporan secara sistematis dibahas dalam bab-bab,yang mencangkup temuan fakta yang penting dan relevan. Hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan tujuan penulisan laporan harus dibuang.
          3.    Penutup
Bagian ini mencangkup Rangkuman, Kesimpulan, Rekomendasi, dan Rencana Tindakan.

-          Pengorganisasian isi dalam laporan bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara deduksi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
1.    Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci.
2.    Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi.

3.      Presentasi Bisnis

-          Tahapan persiapan dasar dalam presentasi bisnis
Langkah Pertama: Sesuaikan topik bahasan dan tentukan sasaran presentasi yang jelas dan spesifik
Langkah Kedua: Kenalilah pendengar (audiences) Anda
Langkah Ketiga: Kumpulkan informasi dan materi presentasi
Langkah Keempat: Mengorganisasi bahan presentasi
Langkah Kelima: Siapkan alat bantu audio visual yang sesuai
Langkah Keenam: Persiapkan lingkungan presentasi
Langkah Ketujuh: Berlatih sesering mungkin
Langkah Kedelapan: Perhatikan penampilan Anda

-          Menganalisa audience
Setelah komunikasi tersebut telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audience yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka dan apa yang mereka ketahui.
1.) Cara mengembangkan profil audience
a. Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience?
b. Siapa audience
c. Reaksi audience
d. Bagaimana tingkat pemahaman audience?
e. Bagaimana hubungan komunikator dengan audience?

2.) Cara memuaskan kebutuhan informasi audience.
a. Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.

3.) Cara memuaskan kebutuhan motivasional audience

-          Mempersiapkan diri dan materi
Dalam melakukan presentasi tentu kita harus mempersiapkan diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda meningkat dan agar presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri sendiri bahwa anda bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai penyemangat dalam melakukan presentasi.
Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
1.    Mengendalikan rasa takut
2.    Membangun fondasi presentasi
3.    Mempersiapkan materi
4.    Mempersiapkan diri

                                   http://www.fgbmfi.or.id/2013-07-06-04-08-39/artikel/marketplace/918- mempersiapkan-presentasi-bisnis

Kamis, 26 Oktober 2017

tugas 2 - komunikasi bisnis

1.      Jenis-jenis komunikasi dan contohnya
Dalam komunikasi terdapat banyak jenis dan macamnya. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua bagian, yang pertama komunikasi verbal dan ke dua komunikasi non verbal.
Dalam komunikasi juga ada jenis jenis komunikasi menurut penyampaian, menurut kelangsungan, menurut perilaku, menurut maksud, menurut aliran informasi, dan masih banyak lagi.
Komunikasi Verbal
Apa itu komunikasi verbal? komunikasi verbal adalah sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan dengan menggunakan kata-kata. Baik itu melalui lisan atau pun tulisan.
Contoh sederhana dari komunikasi verbal :
1.      Berinteraksi dengan orang lain
2.      Membaca koran atau majalah
3.      Menulis surat perjanjian, surat lamaran kerja, surat permohonan dan lain lain
4.      Berkhutbah dan berpidato didepan banyak orang
Bentuk komunikasi verbal zaman sekarang juga lebih luas dibanding dengan zaman dahulu. Contohnya dua orang yang saling bertelepon, atau sekelompok orang yang menyebarkan tulisan tentang sesuatu yang mereka kerjakan.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal ini kebalikan dari komunikasi verbal. Komunikasi non verbal berarti sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah dan kontak mata, begitu juga dengan intonasi, kualitas suara dan gaya bicara serta emosi.
Dalam komunikasi non verbal juga terdapat jenis jenisnya. Beberapa diantara jenis jenis komunikasi non verbal adalah sentuhan, kronemik, gerakan tubuh, proxemik, vokalik dan lingkungan.
Masing-masing dari jenis ini mempunyai ciri dan kegunaannya sendiri, mengenai ini akan saya bahas pada artikel mendatang.
Nah, setelah mengulas jenis jenis komunikasi secara garis besarnya, saya akan masuk pada pembahasan yang lebih spesifik dan terperinci.
Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya
Cara penyampaian informasi dalam sebuah proses komunikasi terbagi menjadi dua:
1.      Komunikasi Secara Lisan; Yaitu komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak. Contoh dua orang yang sedang bercengkerama.
2.      Komunikasi Secara Tertulis; Yaitu komunikasi secara tidak langsung melalui media seperti surat, memo, dan pengumuman. Umumnya komunikasi tidak langsung ini digunakan dalam maksud penyampaian singkat.
Komunikasi Menurut Medan
Komunikasi menurut medan atau ruang lingkup ini terbagi menjadi dua:
1.      Komunikasi internal; yaitu komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan tertentu. Seperti dalam organisasi, perusahaan atau dalam rumah keluarga.
2.      Komunikasi Eksternal; yaitu komunikasi yang terjadi antara suatu organisasi atau perusahaan dengan pihak luar. Contohnya adalah konferensi pers dan siaran televisi.
Komunikasi Menurut Arus Informasi
Menurut arus atau alirannya, komunikasi terbagi menjadi 5, berikut pembagian nya:
1.      Komunikasi Satu Arah
2.      Komunikasi Dua Arah
3.      Komunikasi Kebawah
4.      Komunikasi Ke atas
5.      Komunikasi Ke samping
Komunikasi Menurut Peran Individu
Komunikasi ini terbagi menjadi terbagi menjadi tiga:
1.      Komunikasi individu dengan individu yang lain, yang mana diantara keduanya terjadi interaksi yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2.      Komunikasi individu dengan lingkungan luar.
3.      Komunikasi individu dengan beberapa kelompok sekaligus.
Komunikasi Menurut Tujuan
Komunikasi ini ada banyak macamnya, diantarnya:
1.      Berceramah, seorang yang berceramah berkomunikasi dihadapan orang dengan maksud memberi ceramah kepada orang lain.
2.      Berpidato, orang yang berpidato berkomunikasi dengan orang lain dengan maksud memberikan pidato dan penyuluhan.
3.      Memberi Nasehat, orang yang memberi nasehat bermaksud memberi nasehat kepada lawan bicaranya.
4.      Memerintah, orang yang berkomunikasi dengan memberi perintah bermaksud meminta tolong atau memerintah lawan bicaranya.
Komunikasi Menurut Tingkah Laku
Komunikasi menurut tingkah laku ini terbagi menjadi dua:
1.      Komunikasi Formal: Komunikasi yang terjadi antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam struktur dengan tata cara yang sudah ditentukan.
2.      Komunikasi Informal: Komunikasi yang terjadi antar individu pada sebuah perusahaan atau organisasi yang tidak terikat oleh struktur tertentu.
Komunikasi Menurut Jaringan
Komunikasi ini terbagi menjadi tiga, berikut ini pembagiannya:
1.      Komunikasi jaringan kerja santai
2.      Komunikasi jaringan lingkaran kerja
3.      Komunikasi jaringan satu sentral

2.  Keuntungan dalam menguasai komunikasi bisnis:
A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
1.                  Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
1.                  Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.                  Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.                  Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.                  Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
1.                  Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2.                  Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.                  Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
1.                  Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.                  e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.                  Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
emanfaatan TIK di Sektor Bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yangcost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
1.                  Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal  itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.
2.                  Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
3.                  Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
Pengertian Internet.Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Manfaat internet:
·                     Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:
1.                  Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
2.                  Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web unutk mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untUk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan). Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnisadalah dengan penggunaan email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan.
4.                  E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
b. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
5. Peran IT dalam Bisnis
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi informasi dalam industrinya.
Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak kecil untuk menerapkan teknologi informasi di perusahaannya. Tetapi karena saat ini penggunaan teknologi informasi dapat menjadi salah satu parameterkeunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar tersebut memilikiopportunity cost yang sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan teknologi informasi terhadap perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah penting, melainkan manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan kecepatan integrasi pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan atau mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga meringankan kerja para karyawan. Maka, seiring dengan bertambahnya nilai perusahaan, perusahaan menggunakan teknologi informasi baik internet, seperti email, dan papan buletin elektronik, intranets, database, sistem manajemen data elektronik dan juga sistem manajemen pengetahuan untuk meningkatkan sharingpengetahuan di antara para karyawannya.
Pada beberapa perusahaan, segala informasi dan pengetahuan dikodifikasi dan dikumpulkan dalam database sehingga mudah diakses dan digunakan oleh siapapun di dalam perusahaan.Dalam bagian pergudangan dan produksi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mengontrol jumlah barang yang dihasilkan dan jumlah barang yang keluar, sehingga ddata yang ada dapat lebih mudah diakses dan teliti.
Dalam bidang pemasaran teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang memanfaatkan teknologi informasi seperti promosi produk via internet, penjualan barang secara online, dan penyedia jasacustomer serviceonline. Contohnya adalah perusahaan Amazon yang menjual buku dengan pemesanan online. Perusahaan ini menggunakan aplikasi Costumerrelationship management(CRM), sehingga perusahaan ini memiliki keunggulan kompetitif dari pesaingnya. Aplikasi tersebut dapat menbantu mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggannya, sehingga perusahaan tersebut lebih kompetitif dibanding pesaingnya. Hal ini akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Di Indonesia saat ini sudah banyak situs-situs yang menjual barangnya secara online dan menyediakan costumer servicesecara online pula. Umumnya perusahaan yang berkembang dan memfokuskan diri pada pelanggan akan lebih peka terhadap perubahan teknologi informasi.
Dalam bidang manajemen karyawan, teknologi informasi mempermudah manajer untuk mencari informasi tentang karyawannya. Pemberian gaji karyawan juga lebih mudah karena bisa langsung dikirim lewat rekening. Manager dapat mengadakan pertemuan atau rapat sewaktu-waktu tanpa harus bertemu secara langsung contohnya dengan video converence. Pengiriman proposal atau tugas dari karyawan ke manajer menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan email sebagai sarana pengirim pesan. Manajemen keuangan juga menjadi lebih mudah untuk dikontrol. Dengan menggunakan software untuk keuangan dan akuntansi pencatatan arus keluar masuk uang lebih mudah terkontrol dan mudah untuk di akses serta lebih efisien. Pencatatan keuangan juga lebih praktis karena tidak membutuhkan buku untuk pencatatan secara manual.
Tidak salah lagi jika pada saat ini peran perkembangan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dapat memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain memberikan kemudahan, teknologi informasi dapat disalah gunakan untuk hal yang kurang baik. Oleh karena itu dalam penggunaannya harus dilakukan secara bijak tanpa harus merugikan orang lain.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Membuat keputusan (decision making).
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1.                  Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
2.                  Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
3.                  Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
4.                  Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
5.                  Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
6.                  Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
7.                  Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
8.                  Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar.
Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
·                     Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya.
·                     Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
·                     Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
·                     Ukuran dan kompleksitas bisnis.
·                     Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
·                     Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
·                     Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
·                     Jumlah transaksi yang harus diproses.
·                     Faktor-faktor keuangan.
3.      Perencanaan pesan-pesan bisnis
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis
Proses komposisi (composition process) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.
Proses komposisi bukan merupakan faktor yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.    Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan.
2.    Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan. Organisasi dan Komposisi, mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.
3.    Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi atau perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan dengan benar.
2.2    Penetuan Tujuan
Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal yang pertama dilakukan adalah memikirkan maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan dan menjaga goodwill di hadapan audience, maka hal pertama-tama ia harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis, yaitu memikirkan tujuan dari komunikasi. Sebelum memutuskan untuk penyampaikan pesan kepada pihak lain, seorang komunikator harus menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya tepat, dan apakah tujuan tersebut dapat diteima. Untuk melakukan hal tersebut, komunikator harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.
1.    Mengapa Tujuan Harus Jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda untuk mencapai tujuan yang dikendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan, antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, sebaikanya dilihat dulu pengaruh yang ditimbulkan dari pesan itu besar atau kecil. Sampaikan pesan yang sekiranya membawa pengaruh yang besar kepada audiens, lalu sampaikan juga pesan-pesan pendukungnya atau yang berpengaruh kecil untuk audiens.Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri sendiri, apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak?
b. Keputusan untuk Menanggapi Audiens
Untuk memutuskan cara terbaik menghadapi audiensnya, para komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan inti pesan yang disampaikan? Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak dapat menanggapi mereka dengan baik. Komunikator dan audiens akan gagal mendapatkan yang mereka inginkan bila harapan mereka tidak sesuai.
c. Keputusan untuk Memusatkan Isi Pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Komunikator menyampaikan informasi yang penting dan relevan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menyingkirkan informasi yang tidak penting dan kurang relevan agar lebih efisien, sehingga akanmencapai sasaran yang dikehendaki.
d. Keputusan untuk Menetapkan Media yang akan Digunakan
Menetapkan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi yang akan digunakan dapat berupa tulisan atau lisan.
2.3  Tujuan Komunikasi Bisnis
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi.
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu: memberi informasi, melakukan persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audiens.
a. Memberi Informasi
Tujuan dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan selanjutnya komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar dapat dipahami dengan baik dan benar. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak harus memahami prinsip win-win solution yang artinya kedua belah pihak yang bernegosiasi saling memperoleh manfaat tanpa merasa harus ada yang dikorbankan.
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga komunikasi bisnis, yaitu melakukan kolaborasi atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Dengan komunikasi bisnis seseorang dapat melakukan kerja bisnis dengan mudah baik dengan perusahaan domestic atau perusahaan asing. Komunikasi bisnis dapat menggunakan media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, internet, email. Teknologi komunikasi sangat penting dalam mempererat kerja sama dalam dunia bisnis.
2.4  Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian dengan empat pertanyaan berikut:
a. Apakah Tujuan Tersebut Realistis?
Tujuan yang disampaikan harus realistis dalam artian bahwa idea tau gagasan yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada.
b. Apa Tepat Waktu?
Saat menyampaikan idea tau gagasan sebaiknya disesuaikan dengan tempatnya.
c. Apakah Orang Yang Mengirimkan Pesan Sudah Tepat?
Pesan atau ide yang disampaikan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi cenderung dapat menerima apa yang disampaikan dari pada orang yang berkedudukan rendah. Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan pesan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian suatu pesan.
d. Tepat Tujuannya?
Tujuan menyampaikan pesan sebaiknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk menyampaikan pesan kepada audiens, usahakan pesan tersebut sesuai dengan kebijakan organisasi.
2.5  ANALISIS AUDIENS
Komunikasi yang telah memiliki tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audiens yang dihadapi.
1.    Cara Mengembangkan Profil Audiens
Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena yang menjadi audiens adalah orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik. Akan tetapi, akan menjadi sulit jika audiensnya adalah orang-orang yang belum kita kenal. Dengan demikian, komunikator perlu melakukan investigasi untuk reaksi mereka.
a. Ukuran dan Komposisi
Audiens jumlah besar akan menunjukan perilaku yang berbeda-beda dengan jumlah audiens yang sedikit. Bentuk dan format penulisan juga berbeda. Untuk jumlah audiens yang sedikit, materi dapat dikemas dengan bentuk laporan sederhana untuk dipresentasikan, sedangkan untuk jumlah audiens yang besar, materi sebaiknya dikemas dalam suatu makalah atau laporan dengan format penulisan yang lebih formal.
b. Siapa Audiens
Audiens yang dituju lebih dari satu orang, maka komunikator perlu mengidentifikasi siapa yang memiliki peran penting/posisi kunci, biasanya memiliki status organisasional yang tinggi. Atau orang yang posisinya rendah karena memiliki kelebihan dalam bidang tertentu dapat menjadi posisi kunci dalam materi yang disampaikan.
c. Reaksi Audiens
Perlu juga diketahuireaksi yang ditumbalkan oleh audiens. Jika audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat, sebaiknya presentasi di sajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran, karena jika diajak diskusi reaksi meraka kurang positif.
d. Pemahaman Audiens
Dalam menyampaikan pesan, latar belakang audiens perlu diperhatikan. Jika audiens memiliki latar belakang yang berbeda dengan komunikator, sebaiknya audiens tersebut perlu dididik. Usahakan adar anda tidak terlalu menggurui, jika anda terkesan menggurui cenderung audiens merasa bosan dan jenuh pada pesan yang anda sampaikan.
e. Hubungan Audiens
Komunikator yang belum dikenal oleh audiens sebaiknya harus dapat meyakinkan audiens sebelum penyampaian pesan dilakukan. Komunikator yang berpenampilan meyakinkan, dapat membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak, sehingga pesan dapat tersampaikan. Struktur pesan dan nada pesan saat menyampaikan pesan dapat menunjukan tingkat hubungan komunikator dengan audiens.
2.6  Pembatasan Cakupan
Penyampaiaan pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu lebih lama sehingga tidak efisien. Ide-ide pokok dari pesan selebihnya di sesuiakan dengan waktu yang ada, sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan. Ide-ide pokok yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.
2.7  Seleksi Saluran Dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melaluli dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Kelebihan komunikasi lisan, yaitu:
• kemampuan memberikan umpan bailk dengan segera.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
• Sifatnya yang ekonomis.
Pendekatan lisan juga bermanfaat untuk informasi controversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka. Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan dua orang atau lebih. Semaikn sedikt jumlah audiens makan semakin baik interaksi di antara mereka, tetapi tidak jika jumlah audiens semakin banyak maka interkasi yang terjadi tidak begitu berjalan dengan baik.
2. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal atau laporan. Kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikanpesan-pesan mereka.
Dalam memilih saluran komunikasi perlu dipertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat kerahasiaannya, emosionalnya dan biaya pengiriman. Dan kapan seseorang memilih komunikasi lisan atau tetulis.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.

Sumber :
http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2016/03/penentuan-proses-kombinasi-pada.html