1. Jenis-jenis komunikasi dan contohnya
Dalam komunikasi terdapat banyak jenis dan
macamnya. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua bagian, yang
pertama komunikasi verbal dan ke dua komunikasi non verbal.
Dalam komunikasi juga ada jenis jenis
komunikasi menurut penyampaian, menurut kelangsungan, menurut perilaku, menurut
maksud, menurut aliran informasi, dan masih banyak lagi.
Komunikasi Verbal
Apa itu komunikasi verbal? komunikasi verbal
adalah sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan dengan
menggunakan kata-kata. Baik itu melalui lisan atau pun tulisan.
Contoh sederhana dari komunikasi verbal :
1. Berinteraksi dengan orang lain
2. Membaca koran atau majalah
3. Menulis surat perjanjian, surat lamaran kerja,
surat permohonan dan lain lain
4. Berkhutbah dan berpidato didepan banyak orang
Bentuk komunikasi verbal zaman sekarang juga
lebih luas dibanding dengan zaman dahulu. Contohnya dua orang yang saling
bertelepon, atau sekelompok orang yang menyebarkan tulisan tentang sesuatu yang
mereka kerjakan.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal ini kebalikan dari
komunikasi verbal. Komunikasi non verbal berarti sebuah proses komunikasi yang
mana pesannya disampaikan tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan
bahasa tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah dan kontak mata, begitu juga dengan
intonasi, kualitas suara dan gaya bicara serta emosi.
Dalam komunikasi non verbal juga terdapat
jenis jenisnya. Beberapa diantara jenis jenis komunikasi non verbal adalah
sentuhan, kronemik, gerakan tubuh, proxemik, vokalik dan lingkungan.
Masing-masing dari jenis ini mempunyai ciri
dan kegunaannya sendiri, mengenai ini akan saya bahas pada artikel mendatang.
Nah, setelah mengulas jenis jenis komunikasi
secara garis besarnya, saya akan masuk pada pembahasan yang lebih spesifik dan
terperinci.
Komunikasi Menurut Cara
Penyampaiannya
Cara penyampaian informasi
dalam sebuah proses komunikasi terbagi menjadi dua:
1. Komunikasi Secara Lisan; Yaitu komunikasi yang
terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak. Contoh dua orang yang
sedang bercengkerama.
2. Komunikasi Secara Tertulis; Yaitu komunikasi
secara tidak langsung melalui media seperti surat, memo, dan pengumuman.
Umumnya komunikasi tidak langsung ini digunakan dalam maksud penyampaian
singkat.
Komunikasi Menurut Medan
Komunikasi menurut medan atau ruang lingkup
ini terbagi menjadi dua:
1. Komunikasi internal; yaitu komunikasi yang
terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan tertentu. Seperti dalam organisasi,
perusahaan atau dalam rumah keluarga.
2. Komunikasi Eksternal; yaitu komunikasi yang
terjadi antara suatu organisasi atau perusahaan dengan pihak luar. Contohnya
adalah konferensi pers dan siaran televisi.
Komunikasi Menurut Arus
Informasi
Menurut arus atau alirannya, komunikasi
terbagi menjadi 5, berikut pembagian nya:
1. Komunikasi Satu Arah
2. Komunikasi Dua Arah
3. Komunikasi Kebawah
4. Komunikasi Ke atas
5. Komunikasi Ke samping
Komunikasi Menurut Peran
Individu
Komunikasi ini terbagi menjadi terbagi menjadi
tiga:
1. Komunikasi individu dengan individu yang lain,
yang mana diantara keduanya terjadi interaksi yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya.
2. Komunikasi individu dengan lingkungan luar.
3. Komunikasi individu dengan beberapa kelompok
sekaligus.
Komunikasi Menurut Tujuan
Komunikasi ini ada banyak macamnya,
diantarnya:
1. Berceramah, seorang yang berceramah
berkomunikasi dihadapan orang dengan maksud memberi ceramah kepada orang lain.
2. Berpidato, orang yang berpidato berkomunikasi
dengan orang lain dengan maksud memberikan pidato dan penyuluhan.
3. Memberi Nasehat, orang yang memberi nasehat
bermaksud memberi nasehat kepada lawan bicaranya.
4. Memerintah, orang yang berkomunikasi dengan
memberi perintah bermaksud meminta tolong atau memerintah lawan bicaranya.
Komunikasi Menurut Tingkah Laku
Komunikasi menurut tingkah laku ini terbagi
menjadi dua:
1. Komunikasi Formal: Komunikasi yang terjadi
antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam struktur dengan tata
cara yang sudah ditentukan.
2. Komunikasi Informal: Komunikasi yang terjadi
antar individu pada sebuah perusahaan atau organisasi yang tidak terikat oleh
struktur tertentu.
Komunikasi Menurut Jaringan
Komunikasi ini terbagi menjadi tiga, berikut
ini pembagiannya:
1. Komunikasi jaringan kerja santai
2. Komunikasi jaringan lingkaran kerja
3. Komunikasi jaringan satu sentral
2. Keuntungan
dalam menguasai komunikasi bisnis:
A. Dalam
Bidang Sosial
Keuntungan
:
1.
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah
komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan
:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses
untuk kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya
inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau
kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin
mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
C. Dalam
Bidang Ekonomi
Keuntungan
:
1.
Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan
pekerjaan.
2.
Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.
Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs
tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
D. Dalam
Bidang Pemerintahan
Keuntungan
:
1.
Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam
pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat
semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang
dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.
e-government juga
dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa
meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.
Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan
yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
emanfaatan TIK di Sektor Bisnis
Bagi
dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring
listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Apa yang dulunya merupakan
biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari
pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan
kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana
perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis
berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yangcost-effective, leluasa,
aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal
tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal,
perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri
jejaring privat.
Perusahaan
multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan
sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk
tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan
jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi
pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk
menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini,
perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi
TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain
perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada
ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran
teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang
dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan
mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis
teknologi informasi.
1.
Komunikasi Bisnis dengan Peranan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan
atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah
persepsi dan apresiasi.
Persaingan
yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang
dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua
bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan
dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa
diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan
bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang
lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam
menghadapi persaingan.
2.
Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan
menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat
ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan
pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
3.
Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
Pengertian Internet.Internet dapat diartikan sebagai jaringan
komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer
dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat
berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif.
Manfaat
internet:
·
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila
seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang
tersedia di internet:
1.
Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby,
pengembangan pribadi, rohani, sosial.
2.
Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak
mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain
yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang
dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui
kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk
lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya
para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian
dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan
berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web unutk
mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan
menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untUk berkomunikasi dengan
kelompok terpilih (pilihan). Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnisadalah dengan penggunaan
email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan.
4.
E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia
sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana
yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru
yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum,
e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau
perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam
e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya
berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam
perkembangan terakhir menggunakan media internet.
Sistem
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a.
Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah
segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
b.
Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan
pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar
antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok
retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi
komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem
komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur,
sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
c.
Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti
iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di
internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan
melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
5. Peran
IT dalam Bisnis
Teknologi
informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat
mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi
pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat
terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat
penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis.
Contoh dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah
penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi
informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan
menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat
mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan
dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila
tidak menguasai atau menerapkan teknologi informasi dalam industrinya.
Perusahaan
harus mengeluarkan modal yang tidak kecil untuk menerapkan teknologi informasi
di perusahaannya. Tetapi karena saat ini penggunaan teknologi informasi dapat
menjadi salah satu parameterkeunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar
tersebut memilikiopportunity cost yang sebanding. Namun bagi sebagian
perusahaan menganggap bahwa penggunaan teknologi informasi terhadap
perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah penting, melainkan
manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga dapat digunakan
untuk membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan kecepatan integrasi
pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan atau mengotomatiskan
kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga meringankan kerja para karyawan.
Maka, seiring dengan bertambahnya nilai perusahaan, perusahaan menggunakan
teknologi informasi baik internet, seperti email, dan papan buletin elektronik,
intranets, database, sistem manajemen data elektronik dan juga sistem manajemen
pengetahuan untuk meningkatkan sharingpengetahuan di antara para karyawannya.
Pada
beberapa perusahaan, segala informasi dan pengetahuan dikodifikasi dan
dikumpulkan dalam database sehingga mudah diakses dan digunakan oleh siapapun
di dalam perusahaan.Dalam bagian pergudangan dan produksi, teknologi informasi
dapat digunakan untuk mengontrol jumlah barang yang dihasilkan dan jumlah
barang yang keluar, sehingga ddata yang ada dapat lebih mudah diakses dan
teliti.
Dalam
bidang pemasaran teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan
pemasaran. Kegiatan pemasaran yang memanfaatkan teknologi informasi seperti
promosi produk via internet, penjualan barang secara online, dan penyedia
jasacustomer serviceonline. Contohnya adalah perusahaan Amazon yang menjual
buku dengan pemesanan online. Perusahaan ini menggunakan aplikasi
Costumerrelationship management(CRM), sehingga perusahaan ini memiliki keunggulan
kompetitif dari pesaingnya. Aplikasi tersebut dapat menbantu mengelola hubungan
perusahaan dengan pelanggannya, sehingga perusahaan tersebut lebih kompetitif
dibanding pesaingnya. Hal ini akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan yang
lebih efektif dan efisien. Di Indonesia saat ini sudah banyak situs-situs yang
menjual barangnya secara online dan menyediakan costumer servicesecara online
pula. Umumnya perusahaan yang berkembang dan memfokuskan diri pada pelanggan
akan lebih peka terhadap perubahan teknologi informasi.
Dalam
bidang manajemen karyawan, teknologi informasi mempermudah manajer untuk
mencari informasi tentang karyawannya. Pemberian gaji karyawan juga lebih mudah
karena bisa langsung dikirim lewat rekening. Manager dapat mengadakan pertemuan
atau rapat sewaktu-waktu tanpa harus bertemu secara langsung contohnya dengan
video converence. Pengiriman proposal atau tugas dari karyawan ke manajer
menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan email sebagai sarana pengirim pesan.
Manajemen keuangan juga menjadi lebih mudah untuk dikontrol. Dengan menggunakan
software untuk keuangan dan akuntansi pencatatan arus keluar masuk uang lebih
mudah terkontrol dan mudah untuk di akses serta lebih efisien. Pencatatan
keuangan juga lebih praktis karena tidak membutuhkan buku untuk pencatatan
secara manual.
Tidak
salah lagi jika pada saat ini peran perkembangan teknologi informasi tidak
dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dapat
memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain
memberikan kemudahan, teknologi informasi dapat disalah gunakan untuk hal yang
kurang baik. Oleh karena itu dalam penggunaannya harus dilakukan secara bijak
tanpa harus merugikan orang lain.
Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Membuat
keputusan (decision making).
Membuat
keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu
dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses
memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin
berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri
yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha
mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal,
mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga
sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini
seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan
kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus
dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan
inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas,
sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat
jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif
dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making)
tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau
dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan
seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan
yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan
membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.
Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus
cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam
perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan
atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei,
laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan
cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun
pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1.
Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah
dikenal.
2.
Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak
berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus
menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
3.
Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan
sebuah keputusan
4.
Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan
sebuah keputusan.
5.
Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat
ketidakpastian yang besar
6.
Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan
sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
7.
Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis
susunan organisasi yang sekarang.
8.
Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua
keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda
dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh
meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat
mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi
pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan
proses belajar.
Dalam
proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil
keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku
membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada
pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan
Wirausaha, dan sebagainya.
·
Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil
keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya.
·
Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil
keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa
mendatang.
·
Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada
ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam
mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan
memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
·
Ukuran dan kompleksitas bisnis.
·
Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
·
Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi
sistem.
·
Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai
jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
·
Jumlah transaksi yang harus diproses.
·
Faktor-faktor keuangan.
3.
Perencanaan pesan-pesan bisnis
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah
strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh.
Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan
komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis
yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis
Proses komposisi (composition process)
penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu
seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses
komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk
menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan
menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif
adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan
komunikasi.
Proses komposisi bukan merupakan faktor
yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan
tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan
diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga
tahap :
1. Perencanaan
Dalam fase
perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti
maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main
idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan saluran atau media yang akan
digunakan untuk menyampaikan pesan. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan
komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan
disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan.
2. Pengorganisasian
Organisasi dan
komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat,
dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan
kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan
dilaksanakan oleh si penerima pesan. Organisasi dan Komposisi,
mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan
dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat,
paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si
penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide
pokok bahasannya.
3. Revisi
Setelah ide-ide
dituangkan dalam kata-kata, kalimat, maupun paragraf perhatikan apakah
kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar.
Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi atau
perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya
dapat dicapai seefektif mungkin. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan
isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya,
struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta
memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan
dengan benar.
2.2 Penetuan Tujuan
Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal
yang pertama dilakukan adalah memikirkan maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk
dapat melakukan dan menjaga goodwill di hadapan audience, maka hal pertama-tama
ia harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan
organisasi.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu
pesan bisnis, yaitu memikirkan tujuan dari komunikasi. Sebelum memutuskan untuk
penyampaikan pesan kepada pihak lain, seorang komunikator harus menjawab tiga
pertanyaan penting, yaitu apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya
tepat, dan apakah tujuan tersebut dapat diteima. Untuk melakukan hal tersebut,
komunikator harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur sesuai dengan
tujuan organisasi tersebut.
1. Mengapa
Tujuan Harus Jelas
Tujuan yang jelas
akan membantu mengarahkan anda untuk mencapai tujuan yang dikendaki. Penentuan
tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan
keputusan, antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum
menyampaikan suatu pesan, sebaikanya dilihat dulu pengaruh yang ditimbulkan
dari pesan itu besar atau kecil. Sampaikan pesan yang sekiranya membawa
pengaruh yang besar kepada audiens, lalu sampaikan juga pesan-pesan
pendukungnya atau yang berpengaruh kecil untuk audiens.Sebelum menyampaikan
suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri sendiri, apakah pesan yang akan
disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak?
b. Keputusan untuk Menanggapi Audiens
Untuk memutuskan
cara terbaik menghadapi audiensnya, para komunikator perlu mempertimbangkan
motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan inti pesan yang disampaikan?
Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan
harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak dapat
menanggapi mereka dengan baik. Komunikator dan audiens akan gagal mendapatkan
yang mereka inginkan bila harapan mereka tidak sesuai.
c. Keputusan untuk Memusatkan Isi Pesan
Menetapkan tujuan
yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Komunikator menyampaikan
informasi yang penting dan relevan untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Menyingkirkan informasi yang tidak penting dan kurang relevan agar
lebih efisien, sehingga akanmencapai sasaran yang dikehendaki.
d. Keputusan untuk Menetapkan Media yang
akan Digunakan
Menetapkan media
yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan
yang dikehendaki. Media komunikasi yang akan digunakan dapat berupa tulisan
atau lisan.
2.3 Tujuan Komunikasi Bisnis
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus
dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan
juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan
selaras dengan tujuan organisasi.
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan
bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan
hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan
organisasi.
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu: memberi informasi,
melakukan persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audiens.
a. Memberi Informasi
Tujuan
dalam komunikasi bisnis adalah memberikan
informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan
selanjutnya komunikasi bisnis adalah melakukan
persuasi kepada pihak lain agar dapat dipahami dengan baik dan benar. Untuk
memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak harus memahami
prinsip win-win solution yang artinya kedua belah pihak yang bernegosiasi
saling memperoleh manfaat tanpa merasa harus ada yang dikorbankan.
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan
ketiga komunikasi bisnis, yaitu melakukan kolaborasi
atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Dengan komunikasi bisnis seseorang dapat
melakukan kerja bisnis dengan mudah baik dengan perusahaan domestic atau
perusahaan asing. Komunikasi bisnis dapat menggunakan media
telekomunikasi seperti telpon, faksimile, internet, email. Teknologi komunikasi
sangat penting dalam mempererat kerja sama dalam dunia bisnis.
2.4 Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik harus mudah
diaplikasikan dalam dunia nyata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian
dengan empat pertanyaan berikut:
a. Apakah Tujuan Tersebut Realistis?
Tujuan yang
disampaikan harus realistis dalam artian bahwa idea tau gagasan yang akan
disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada.
b. Apa Tepat Waktu?
Saat menyampaikan idea tau gagasan
sebaiknya disesuaikan dengan tempatnya.
c. Apakah Orang Yang Mengirimkan Pesan
Sudah Tepat?
Pesan atau ide
yang disampaikan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi cenderung dapat
menerima apa yang disampaikan dari pada orang yang berkedudukan rendah.
Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan pesan akan
berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian suatu pesan.
d. Tepat Tujuannya?
Tujuan
menyampaikan pesan sebaiknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, untuk menyampaikan pesan kepada audiens, usahakan pesan
tersebut sesuai dengan kebijakan organisasi.
2.5 ANALISIS AUDIENS
Komunikasi yang
telah memiliki tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan
audiens yang dihadapi.
1. Cara
Mengembangkan Profil Audiens
Penentuan profil
audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena yang menjadi
audiens adalah orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik. Akan tetapi, akan
menjadi sulit jika audiensnya adalah orang-orang yang belum kita kenal. Dengan
demikian, komunikator perlu melakukan investigasi untuk reaksi mereka.
a. Ukuran dan Komposisi
Audiens jumlah
besar akan menunjukan perilaku yang berbeda-beda dengan jumlah audiens yang
sedikit. Bentuk dan format penulisan juga berbeda. Untuk jumlah audiens yang
sedikit, materi dapat dikemas dengan bentuk laporan sederhana untuk
dipresentasikan, sedangkan untuk jumlah audiens yang besar, materi sebaiknya
dikemas dalam suatu makalah atau laporan dengan format penulisan yang lebih
formal.
b. Siapa Audiens
Audiens yang
dituju lebih dari satu orang, maka komunikator perlu mengidentifikasi siapa
yang memiliki peran penting/posisi kunci, biasanya memiliki status
organisasional yang tinggi. Atau orang yang posisinya rendah karena memiliki
kelebihan dalam bidang tertentu dapat menjadi posisi kunci dalam materi yang
disampaikan.
c. Reaksi Audiens
Perlu juga diketahuireaksi yang ditumbalkan
oleh audiens. Jika audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat,
sebaiknya presentasi di sajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran,
karena jika diajak diskusi reaksi meraka kurang positif.
d. Pemahaman Audiens
Dalam
menyampaikan pesan, latar belakang audiens perlu diperhatikan. Jika audiens
memiliki latar belakang yang berbeda dengan komunikator, sebaiknya audiens
tersebut perlu dididik. Usahakan adar anda tidak terlalu menggurui, jika anda
terkesan menggurui cenderung audiens merasa bosan dan jenuh pada pesan yang
anda sampaikan.
e. Hubungan Audiens
Komunikator yang
belum dikenal oleh audiens sebaiknya harus dapat meyakinkan audiens sebelum
penyampaian pesan dilakukan. Komunikator yang berpenampilan meyakinkan, dapat
membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak, sehingga pesan
dapat tersampaikan. Struktur pesan dan nada pesan saat menyampaikan pesan dapat
menunjukan tingkat hubungan komunikator dengan audiens.
2.6 Pembatasan Cakupan
Penyampaiaan pesan yang kompleks dan
controversial akan memakan waktu lebih lama sehingga tidak efisien. Ide-ide
pokok dari pesan selebihnya di sesuiakan dengan waktu yang ada, sehingga
poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan. Ide-ide pokok yang disampaikan
haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
Penyajian rutin kepada audience yang telah
Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat
membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian
pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam,
terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau
orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.
2.7 Seleksi Saluran Dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan
situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melaluli dua saluran, yaitu saluran
lisan dan tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Kelebihan komunikasi lisan, yaitu:
• kemampuan memberikan umpan bailk dengan
segera.
Saluran lisan
memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens
merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan
adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato,
dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer.
Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat
Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
• Sifatnya yang ekonomis.
Pendekatan lisan
juga bermanfaat untuk informasi controversial, karena reaksi audiens dapat
terbaca dari bahasa isyarat mereka. Komunikasi lisan mencakup antara lain
percakapan dua orang atau lebih. Semaikn sedikt jumlah audiens makan semakin
baik interaksi di antara mereka, tetapi tidak jika jumlah audiens semakin
banyak maka interkasi yang terjadi tidak begitu berjalan dengan baik.
2. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan
tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal
atau laporan. Kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikanpesan-pesan mereka.
Dalam memilih
saluran komunikasi perlu dipertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas,
kompleksitas, tingkat kerahasiaannya, emosionalnya dan biaya pengiriman. Dan
kapan seseorang memilih komunikasi lisan atau tetulis.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur
karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya
adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai
macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya
adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang
tertulis maupun lisan.
Sumber :
http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2016/03/penentuan-proses-kombinasi-pada.html