Jumat, 23 Januari 2015

ANALISIS NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN




ANALISIS NOVEL
NAMA  : REZA ABDIANSYAH
KELAS : 1EA17
NPM     : 19214149

Judul                           : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang                   : Tere Liye
Penerbit                      : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit                           : November 2011
Jumlah halaman           : 256 halaman
Warna sampul             : Hijau-coklat
Ukuran sampul            :13.5 x 20 cm
Harga novel                 : Rp.45.000
Jumlah cetakan            : 264
Kota terbit                   : Jl. Palmerah barat 29-37 Blok. 1 Jakarta
ISBN                           : 978-979-22-5780-9
No Produk                  : 40101100021
Unsur intriksik
a.       Tema     : Cinta yang dirahasiakan dan menyakitkan
b.      Gaya Bahasa:
a)      Hiperbola        : Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku memutuskan pulang segera ke Jakarta (Hal. 230)
b)      Metafora         : Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat melewatinya. (Hal. 22)
c)      Personifikasi    :Menuju tempat rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik matahari. (Hal. 231)
d)     Personifikasi    :Hujan deras turun membungkus kota ini (Hal. 13)

c.       Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama
d.      Tokoh dan Penokohan:
Tania:
·        Tekun (Mendapat beasiswa sekolah di Singapura)
·         Ramah (Disukai banyak orang)
·         Konsisten (Hanya mencintai Danar, walaupun banyak lelaki yang mencintainya)
·         Pantang menyerah (Menjalani



Dede:
·         Suka iseng
·         Pandai menyimpan rahasia (Menyimpan rahasia Perasaan Tania dan Danar)
·         Sifat polos yang kental

Ibu
·         Tekun dan tidak mengandalkan orang lain (Rajin berjualan kue, demi membiayai anak-anaknya sekolah, walaupun sudah dibantu oleh Danar)
·         Sabar (Sabar menghadapi hidupnya dan keluarganya yang miskin)

Danar :
·         Ringan tangan, suka menolong (Menolong Tania yang kakinya tertusuk paku, ketika di bis)
·         Pemendam rasa (Memendam perasaan cintanya kepada Tania, dan mengorbankan perasaannya untuk Ratna)
·         Bertanggung jawab (Mengurusi Tania dan Dede, setelah Ibu meninggal)
·         Tidak jujur atas apa yang di rasakan dalam hatinya

Ratna:
·         Tidak suka berprasangka buruk (Ketika Danar jarang pulang, Ratna tidak berprasangka buruk bahwa Danar selingkuh) dan (Tidak berprasangka buruk terhadap Tania dan Danar)
·         Tidak cemburuan (Tidak cemburu terhadap Tania dan Dede, yang selalu dekat dengan Danar)
Sabar (Sabar menunggu Danar yang jarang pulang ke rumah, setelah mereka menikah)

e.       Alur          : Pada awal cerita mundur dan pada akhir cerita campuran

f.       Latar        :
      Tempat            : Rumah Tania, Toko Buku, Asrama Tania di Singapura
Waktu             : Pagi, siang, sore dan malam
Suasana           : Hening, sedih, duka, tegang, senang, rindu
g.      Amanat    :
Ceritakanlah apa yang dirasakan hati kita walau susah dalam kenyataannya, berusahalah meyakinkan diri bahwa dengan menceritakan apa yang kita rasakan kaan melegakan dan menentramkan hati kita sendiri dengan tidak memendam perasaan.
h.      Plot           :
·         Perkenalan:
Ketika Danar menolong Tania yang tertusuk paku. Lalu Danar mengenal Tania dan Dede, adik Tania, lebih dalam, hingga Danar sering mengunjungi rumah Tania. Danar juga banyak membantu perekonomian keluarga Tania, hingga akhirnya Tania dan Dede bisa bersekolah. Tania juga mendapatkan beasiswa ke Singapura.

·   
      Pertikaian:
Ketika Danar hendak menikah dengan Ratna,pacarnya, Tania tidak mau datang ke pernikahan Danar dan Ratna. Selama beberapa tahun Tania dan Danar tidak berkomunikasi.
·         Klimaks:
Ketika Danar dan Tania bertemu di daerah rumah kardus Tania, ketika Tania miskin. Di situ, mereka mengutarakan perasaan mereka yang sebenarnya.
·         Antiklimaks:
Ketika Danar dan Tania mengetahui bahwa Ratna sudah hamil 4 bulan, dan pada akhirnya Tania menerima keadaan tersebut, dan dia tidak akan kembali ke Indonesia dan tetap berada di Singapura, agar perasaannya tidak kembali seperti kejadian ketika di Indonesia.

Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial :
Menolong orang dengan tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan ikhlas seperti dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa Tania.

Nilai Moral :
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti dalam novel tokoh Tania yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang menghalanginya.
Memegang janji ‘Aku menyeka sudut mataku yang berair. Tidak. Aku sudah berjanji kepada Ibu untuk tidak pernah menangis. Apalagi menangis hanya karena mengingat semua kenangan buruk itu.’ (Hal. 31)

Unsur intriksik
a.       Tema     : Cinta yang dirahasiakan dan menyakitkan
b.      Gaya Bahasa:
a)      Hiperbola        : Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku memutuskan pulang segera ke Jakarta (Hal. 230)
b)      Metafora         : Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat melewatinya. (Hal. 22)
c)      Personifikasi    :Menuju tempat rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik matahari. (Hal. 231)
d)     Personifikasi    :Hujan deras turun membungkus kota ini (Hal. 13)

c.       Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama
d.      Tokoh dan Penokohan:
Tania:
·         Tekun (Mendapat beasiswa sekolah di Singapura)
·         Ramah (Disukai banyak orang)
·         Konsisten (Hanya mencintai Danar, walaupun banyak lelaki yang mencintainya)
·         Pantang menyerah (Menjalani
Dede:
·         Suka iseng
·         Pandai menyimpan rahasia (Menyimpan rahasia Perasaan Tania dan Danar)
·         Sifat polos yang kental
Ibu
·         Tekun dan tidak mengandalkan orang lain (Rajin berjualan kue, demi membiayai anak-anaknya sekolah, walaupun sudah dibantu oleh Danar)
·         Sabar (Sabar menghadapi hidupnya dan keluarganya yang miskin)

Danar :
·         Ringan tangan, suka menolong (Menolong Tania yang kakinya tertusuk paku, ketika di bis)
·         Pemendam rasa (Memendam perasaan cintanya kepada Tania, dan mengorbankan perasaannya untuk Ratna)
·         Bertanggung jawab (Mengurusi Tania dan Dede, setelah Ibu meninggal)
·         Tidak jujur atas apa yang di rasakan dalam hatinya
Ratna:
·         Tidak suka berprasangka buruk (Ketika Danar jarang pulang, Ratna tidak berprasangka buruk bahwa Danar selingkuh) dan (Tidak berprasangka buruk terhadap Tania dan Danar)
·         Tidak cemburuan (Tidak cemburu terhadap Tania dan Dede, yang selalu dekat dengan Danar)
Sabar (Sabar menunggu Danar yang jarang pulang ke rumah, setelah mereka menikah)

e.       Alur          : Pada awal cerita mundur dan pada akhir cerita campuran
f.       Latar        :
Tempat            : Rumah Tania, Toko Buku, Asrama Tania di Singapura
Waktu             : Pagi, siang, sore dan malam
Suasana           : Hening, sedih, duka, tegang, senang, rindu
g.      Amanat    :
Ceritakanlah apa yang dirasakan hati kita walau susah dalam kenyataannya, berusahalah meyakinkan diri bahwa dengan menceritakan apa yang kita rasakan kaan melegakan dan menentramkan hati kita sendiri dengan tidak memendam perasaan.
h.      Plot           :
·         Perkenalan:
Ketika Danar menolong Tania yang tertusuk paku. Lalu Danar mengenal Tania dan Dede, adik Tania, lebih dalam, hingga Danar sering mengunjungi rumah Tania. Danar juga banyak membantu perekonomian keluarga Tania, hingga akhirnya Tania dan Dede bisa bersekolah. Tania juga mendapatkan beasiswa ke Singapura.

·         Pertikaian:
Ketika Danar hendak menikah dengan Ratna,pacarnya, Tania tidak mau datang ke pernikahan Danar dan Ratna. Selama beberapa tahun Tania dan Danar tidak berkomunikasi.
·         Klimaks:
Ketika Danar dan Tania bertemu di daerah rumah kardus Tania, ketika Tania miskin. Di situ, mereka mengutarakan perasaan mereka yang sebenarnya.
·         Antiklimaks:
Ketika Danar dan Tania mengetahui bahwa Ratna sudah hamil 4 bulan, dan pada akhirnya Tania menerima keadaan tersebut, dan dia tidak akan kembali ke Indonesia dan tetap berada di Singapura, agar perasaannya tidak kembali seperti kejadian ketika di Indonesia.

Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial :
Menolong orang dengan tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan ikhlas seperti dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa Tania.

Nilai Moral :
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti dalam novel tokoh Tania yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang menghalanginya.
Memegang janji ‘Aku menyeka sudut mataku yang berair. Tidak. Aku sudah berjanji kepada Ibu untuk tidak pernah menangis. Apalagi menangis hanya karena mengingat semua kenangan buruk itu.’ (Hal. 31)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar